Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Oktober 2010

Hubungan Motivasi Dengan Frekwensi Kekambuhan Pasien Bronkitis Kronis Di URJ Paru RSD Dr.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Peralihan musim disamping membawa perubahan pola cuaca juga akan mempengaruhi pola penyakit yang timbul di masyarakat diantaranya penyakit saluran nafas bagian atas dan saluran nafas bawah, salah satunya adalah bronkitis (Billy, 2008)
Bronkitis kronis merupakan penyakit peradangan dari saluran nafas atau bronkus di paru-paru yang menahun. Kekambuhan bronkitis kronis dapat di akibatkan dari gejala klinis apabila tidak di tangani. Ketika saluran nafas mengalami peradangan, terbentuklah dahak tebal di dinding bronkus, sehingga terjadilah batuk berdahak dan sesak nafas menahun yang disertai nyeri dada. Secara epidemiologi, menurut National Center for Health Statistics (1994), sekitar 14 juta orang Amerika Serikat menderita bronkitis, lebih dari 12 juta orang menderita bronkitis akut, sama dengan 5% populasi Amerika Serikat. Di dunia frekuensi bronkitis lebih banyak pada populasi dengan status ekonomi rendah dan pada kawasan industri. Bronkitis lebih banyak terdapat pada laki-laki dibanding wanita. Penyakit dari gangguan saluran nafas masih merupakan masalah terbesar diIndonesia. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit saluran nafas dan paru seperti infeksi saluran nafas akut, tuberkulosis, asma, bronkitis masih menduduki peringkat tertinggi (Faisal Yunus, 2008)
Dari data yang diperoleh di URJ Paru di RSD Dr. tahun 2007 didapatkan 490 pasien bronkitis, pasien baru 113 orang atau 29,97% dan pasien kontrol 377 orang atau 76,93%. Pada tahun 2008 didapatkan 758 orang, dengan pasien baru 196 orang atau 25,85% dan 562 pasien kontrol atau 74,14% sedangkan mulai bulan Januari sampai dengan Februari Tahun 2009 didapatkan 98 pasien dengan pasien baru 20 orang atau 20,40% dan 78 pasien kontrol atau 79,59%. Sedangkan hasil survei awal yang dilakukan di URJ Paru RSD Dr. Soegiri Lamongan, dari 10 pasien didapatkan 7 pasien atau 70,00% sering mengalami kekambuhan, sedangkan 3 pasien atau 30,00% kadang mengalami kekambuhan. Dari uraian data medikal record masalah penelitian adalah banyaknya jumlah pasien yang mengalami kekambuhan.
Diantara faktor yang mempengaruhi serangan ulang atau kekambuhan bronkitis diantaranya adalah motivasi. Motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk beraktifitas dalam pencapaian tujuan. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda antara yang satu dengan yang lain (Soekidjo N, 2003). Berobat mungkin hal yang sangat membosankan karena butuh waktu yang lama. Oleh karena itu diperlukan suatu daya penggerak dalam diri individu sehingga ada suatu keinginan dan kebutuhan dalam penderita untuk kontrol, peran keluarga dalam keteraturan kontrol sangat diperlukan. Hal ini karena keluarga merupakan pendukung yang sangat vital bagi individu dalam perencanaan, tindakan dan pengobatan pasien bronkitis (Nasrul Effendy, 1998).
Faktor lain yang berpengaruh diantaranya adalah pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, peran keluarga, peran tenaga kesehatan, pengalaman.
Pengetahuan berasal dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan dapat diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan dapat diperoleh dari komunikasi, media cetak dan media elektronik. Makin banyak pengetahuan makin tinggi pula informasi dalam pengaplikasian dalam sehari-hari  (Soekidjo N, 2003).
Seorang yang disibukkan oleh pekerjaan, tidak akan mempunyai cukup waktu atau kesempatan untuk memeriksakan atau kontrol secara rutin, berbeda dengan seorang yang tidak bekerja akan mempunyai cukup waktu atau kesempatan untuk memeriksakan  secara teratur sesuai dengan jadwal pemeriksaannya.
DST.................ANDA BUTUH LENGKAP SAMPAI BAB TERAKHIR DAN LAMPIRANNYA SAMPAI DATA SPSS DALAM BENTUK DATA WORD.....HUBUNGI 085645040345

Tidak ada komentar: