Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Oktober 2010

Skripsi Kesehatan 3

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada saat ini dengan berbagai kemajuan yang dicapai manusia menyebabkan manusia menginginkan sesuatu yang instan dan cenderung merubah gaya hidupnya baik dari segi perilaku dan kebiasaan termasuk pola makan, di sepanjang jalan  banyak tersedia makanan yang instan yang tercampur dengan bahan kimia dan yang lebih memprihatinkan adalah kurangnya kesadaran dari pedagang tentang kebersihan  dari makanan tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya berbagai masalah kesehatan khususnya gangguan pada sistem pencernaan, gastritis yang lebih dikenal dengan penyakit magh merupakan penyakit yang mengenai saluran pencernaan dengan terjadi peradangan pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung, secara hispatologis dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel radang pada daerah tersebut (Soeparman, 2001)
Gastritis atau inflamasi mukosa lambung bukanlah merupakan penyakit tunggal tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan terjadinya peradangan pada lambung biasanya peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi tetapi faktor lain seperti : Pengetahuan, Trauma fisik, Stress fisik dan penggunaan Obat AINS atau anti inflamasi non steroid dalam jangka waktu yang lama juga akan menyebabkan terjadinya gastritis (Indofarma, 2009)
Gastritis yang terjadi secara mendadak atau acut biasanya mempunyai gejala mual dan rasa tidak enak pada perut bagian atas (Indofarma, 2009). Gastritis akut ini sering diakibatkan diet yang sembarangan, individu ini makan terlalu banyak dan cepat atau makan makanan yang mengandung mikroorganisme penyebab penyakit, penyebab lain dari gastritis akut mencakup Alkohol, Aspirin, terapi radiasi (Brunner and Suddarth, 2001). Penanganan segera terhadap  gejala yang muncul sangat diperlukan karena jika tidak diatasi dengan segera maka akan timbul gejala yang lebih parah, pada kasus yang sangat berat gejala yang sangat mencolok adalah haematomesis dan renjatan karena kehilangan  darah (Soeparman, 2001)
Banyak dari masyarakat kita yang kurang menyadari gejala dari gastritis  dan cenderung menganggap ini sebagai masalah yang biasa dan tidak perlu pengobatan disamping itu juga gejala dari gastritis akut ini sangat ringan padahal jika tidak diatasi dengan segera maka akan menyebabkan terjadinya komplikasi diantaranya anemia perniciosa yaitu suatu keadaan dimana terjadi gangguan absorbsi vitamin B12, gastritis akut yang berkembang secara bertahap biasanya mempunyai gejala sakit yang ringan pada perut bagian atas terasa penuh atau kehilangan  selera (Indofarma, 2009).
Menurut data yang diperoleh dari Medical record RSD Dr. Soegiri Lamongan pasien gastritis akut yang mengalami kekambuhan, di URJ. Interne pada tahun 2007 pasien gastritis akut mencapai 2370 pasien dengan jumlah pasien lama sebanyak 1801 pasien atau sekitar 75,99% dan pasien baru sebanyak 569 pasien atau sekitar 24,00% sementara itu pada tahun 2008 jumlah pasien gastritis akut mencapai 2270 dengan jumlah pasien lama sebanyak 1870 pasien atau sekitar 79,60% dan pasien baru sebanyak 463 pasien atau sekitar 20,39%. Pada bulan Januari dan Februari tahun 2009 jumlah pasien sebanyak 390 pasien dengan jumlah pasien baru sebanyak 105 pasien atau sekitar 26,92% sedangkan jumlah pasien lama sebanyak 285 pasien atau sekitar 73,07%, pada survey awal pada tanggal 9 sampai dengan 10 Maret 2009 dengan memberikan kuesioner  terhadap 10 pasien lama yang mengalami kekambuhan terdapat 8 pasien atau sekitar 80% kambuh dari faktor pola makan, dan 2 pasien atau sekitar 20 % dari faktor stres.
Dari data di atas menunjukkan pasien gastritis akut yang mengalami kekambuhan semakin meningkat dan yang lebih memprihatinkan adalah kebanyakan pasien gastritis akut yang berobat ke Rumah Sakit Daerah Dr. Soegiri Lamongan adalah pasien lama itu berarti masih banyak pasien gastritis akut yang mengalami kekambuhan, banyak faktor yang menyebabkan kekambuhan pasien gastritis akut. Diantara faktor yang dapat menyebabkan kambuhnya penyakit gastritis akut adalah Pola Makan, Pengetahuan tentang gastritis, Stress, Infeksi bakteri, Alkohol, Merokok, Radiasi kemoterapi (Hurih M, 2008)
Pola makan yang tidak seimbang tanpa memperhatikan jenis, jumlah dan jadwal makanan yang dikonsumsi akan menyebabkan penderita rentan terjadi kekambuhan, keteraturan dalam makan adalah salah satu faktor yang sangat mendukung untuk mencegah terjadinya kekambuhan selain itu juga harus diperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, untuk pasien gastritis akut sebaiknya makan makanan yang lunak dan tidak merangsang lambung atau menyebabkan terjadinya iritasi pada lambung seperti cuka, selain itu juga kebersihan makanan harus selalu diperhatikan agar makanan yang dimakan oleh penderita tidak terkontaminasi dengan bakteri yang menyebabkan penyakit tersebut, jumlah makanan yang dikonsumsi oleh pasien gastritis akut sebaiknya dalam bentuk porsi sedikit tapi sering (Almatsier, 2002).
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra baik melalui mata, hidung, telinga, dan sebagainya (Soekidjo N., 2005). Pengetahuan tentang keadaan sehat dan sakitnya akan menyebabkan seseorang bertindak untuk mempertahankan kesehatanya atau bahkan meningkatkan status kesehatanya, rasa sakit akan menyebabkan seseorang bertindak pasif atau aktif dengan tahapanya (Agung, 2009). Pengetahuan yang adekuat tentang penyakit gastritis dan upaya pencegahan terhadap kekambuhan menjadikan penderita akan terhindar dari kekambuhan sebaliknya dengan pengetahuan dan kesadaran yang kurang pasien gastritis akut akan pola hidup yang baik akan menyebabkan penderita tersebut mudah untuk terjadi kekambuhan.
Infeksi bakteri, sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri Helicobacter Pylori yang hidup di bagian dalam mukosa yang melapisi dinding lambung (Indofarma, 2009). Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi Helicobacter Pylori sering terjadi pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan seperti diketahui bahwa bakteri Helicobacter Pylori adalah penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis, jika infeksi bertahan sampai lama akan menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan adalah Athropic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak, oleh karena itu kebersihan makanan harus selalu dijaga agar terhindar dari bakteri yang menyebabkan penyakit gastritis akut.
Pemakaian obat penghilang nyeri yang termasuk golongan AINS atau anti inflamasi non steroid secara terus menerus akan menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung, oleh karena itu untuk mencegahnya sebaiknya mengganti obat anti steroid dengan obat yang mengandung acetaminophen (Indofarma, 2009).
Stress fisik akibat pembedahan besar, Luka trauma, Luka bakar atau infeksi berat juga dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung sebaliknya dengan koping individu yang kuat untuk mengatasi stress yang dihadapi maka individu akan terhindar dari penyakit gastritis atau kekambuhanya.
Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat mengikis dan mengiritasi mukosa lambung sehingga dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung sebaliknya jika individu menjauhi alkohol maka individu akan terhindar dari penyakit gastritis akut.
Radiasi atau kemotherapy, perawatan terhadap kanker seperti kemotherapy dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar penghasil asam lambung.
Upaya yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan gastritis adalah melalui petugas kesehatan berupa pemberian informasi secara menyeluruh tentang penyakit gastritis kepada penderita maupun keluarga, informasi dapat diperoleh dari petugas kesehatan, berobat jalan dan dapat juga dari media elektronik maupun media cetak. Tindakan lain untuk mencegah terhadap resiko kambuhnya suatu penyakit dengan menjaga pola makan yang baik, menghindari alkohol, tidak merokok, menghindari stres dan olahraga secara teratur (Hurih M., 2009).
Karena keterbatasan untuk penelitian dan banyaknya faktor yang berpengaruh maka peneliti membatasi pada faktor pola makan pasien gastritis akut yang mengalami kekambuhan.

1.2  Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan pertanyaan masalah sebagai berikut:
1)        Bagaimana jenis makanan pasien gastritis akut di URJ. Interne RSD
Dr.
Soegiri Lamongan?
2)        Bagaimana jumlah makanan pasien gastritis akut di URJ. Interne RSD
Dr.
Soegiri Lamongan?
3)        Bagaimana jadwal makan pasien gastritis akut di URJ. Interne RSD
Dr.
Soegiri Lamongan?

1.3  Tujuan penelitian
1)        Tujuan umum
Mengidentifikasi gambaran pola makan pasien gastritis akut yang mengalami kekambuhan di URJ. Interne RSD. Dr. Soegiri Lamongan
2)        Tujuan khusus
     (1) Mengidentifikasi jenis makanan pasien gastritis akut di URJ. Interne RSD Dr. Soegiri Lamongan.
     (2) Mengidentifikasi jumlah makanan pasien gastritis akut di URJ. Interne RSD Dr. Soegiri Lamongan.
     (3) Mengidentifikasi jadwal makan pasien gastritis akut di URJ. Interne RSD Dr. Soegiri Lamongan.

1.4   Manfaat penelitian
1)        Manfaat Akademis
(1)   Bagi profesi
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi profesi keperawatan dalam merencanakan keperawatan terutama dalam merawat penderita gastritis akut dan mencegah kekambuhan.
(2)   Bagi Institusi pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengajarkan tata cara melakukan perawatan terhadap pasien gastritis akut.


2)        Manfaat Praktis
Memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan lain dalam memberikan informasi kesehatan kepada para pasien gastritis dalam upaya pencegahan kekambuhan pasien gastritis akut.

Tidak ada komentar: