Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Oktober 2010

hubungan motivasi klien dengan pelaksanaan teknik relaksasi pada klien post operasi appendik di RSD

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Insiden maksimum apendisitis akut terjadi pada dekade kedua dan ketiga dari kehidupan. Walau penyakit tersebut dapat terjadi pada setiap saat dari kehidupan. Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama, kecuali antara pubertas dan usia 25 tahun, yaitu pada laki-laki frekuensinya lebih tinggi dengan rasio 3:2. (Harrison, 2000:1610)
Apendisitis mengacu pada radang appendiks, suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah obstruksi lumen oleh feses. Yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi, komplikasi utama berhubungan dengan apendisitis adalah peritonitis, yang dapat terjadi bila appendiks ruptur. Appendiktomi atau pengangkatan appendik adalah satu-satunya tindakan (Barbara Enggram, 1999:215)
Setiap manusia dapat mengalami nyeri dan merupakan sensasi tidak enak akibat adanya gangguan fisiologis. Tidak sedikit orang yang datang ke rumah sakit atau Puskesmas dengan keluhan nyeri. Nyeri banyak terjadi bersamaan proses penyakit atau dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan, yang sangat mengganggu dan menyakitkan lebih banyak dibandingkan suatu penyakit manapun (Smelser 2002:212)
Rasa sakit merupakan masalah umum yang dialami klien dan masyarakat. Juga merupakan sinyal tanda bahaya, jika diabaikan akan berakibat serius. Setiap orang akan bereaksi atau berespon berbeda dengan rangsang dan berat nyeri yang sama. Hal ini sangat bersifat subyektif individual dan bergantung dari banyak faktor individu yang akhirnya seseorang mencari pertolongan pengobatan atau mencoba mencari sendiri untuk mengatasinya.
Untuk mengurangi nyeri salah satunya latihan teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama. Klien dapat memejamkan matanya dan bernafas dengan perlahan dan nyaman. Periode relaksasi yang teratur dapat membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan otot. (Erfandi, 2008)
Berdasarkan data di RSD D pada bulan November 2008 sampai dengan bulan Januari 2009 terdapat 21 klien post operasi appendik. Hasil survei awal pada bulan Februari didapatkan, dari 5 orang klien post operasi appendik, terdapat 3 orang atau 60% yang tidak melaksanakan tehnik relaksasi untuk mengurangi nyeri dan terdapat 2 orang atau 40% yang sudah melaksanakan tehnik relaksasi untuk mengurangi nyeri.
Dari data di atas menunjukkan masih banyak klien post operasi appendik yang tidak melaksanakan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri. 

DST.................ANDA BUTUH LENGKAP SAMPAI BAB TERAKHIR DAN LAMPIRANNYA SAMPAI DATA SPSS DALAM BENTUK DATA WORD.....HUBUNGI 085645040345

Tidak ada komentar: