Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Oktober 2010

peran orang tua dalam memotivasi anak untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene (berpakaian) anak SDN Paji kelas IV Kecamatan Pucuk

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Aktivitas ini menjadi rutinitas harian guna memberikan perasaan stabil dan aman pada diri individu. Tingkat kebersihan sendiri dinilai dari penampilan individu serta upayanya dalam menjaga kebersihan dan kerapian tubuhnya setiap hari. Hal ini sangat penting, mengingat kebersihan merupakan kebutuhan dasar utama yang dapat mempengaruhi status kesehatan dan kondisi psikologis secara umum. Roper (2002) dikutip Wahit (2007:126).
Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangan juga berbeda tapi tetap akan menuruti patokan umum, sehingga diperlukan kriteria sampai berapa jauh keunikan seorang anak tersebut apakah masih dalam batas normal atau tidak  (Soetjiningsih:1999). Anak yang dirawat dengan baik maka akan tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan keinginan dan harapan akan tetapi bila anak tidak dirawat dengan baik maka jelas anak tidak akan tumbuh dan berkembang sebagai mana mestinya.
Anak usia Sekolah Dasar memandang semua peristiwa dengan obyektif,
semua kejadian ingin diselidiki dengan tekun dan penuh minat. Pada usia sekolah ini anak mempunyai kecenderungan untuk mengumpulkan berbagai benda antara lain: kartu, batu, logam, kertas gambar, dan lain sebagainya. Tidak itu saja anak juga bermain layang-layang dan jika ada yang putus pasti anak ingin mengejarnya biarpun layangan itu jatuh di atas tempat sampah atau ditempat yang becek ia tidak peduli, itulah yang menyebabkan badan menjadi berkeringat dan baju menjadi kotor. Seperti juga main loncat tali juga menyebabkan badan dan baju anak menjadi kotor karena biasanya jika anak lelah  main lompat tali, anak akan duduk di sembarang tempat dan badan banyak keringat sehingga memudahkan kuman atau debu menempel di badan dan baju menjadi kotor.
Pengetahuan merupakan hasil "tahu" ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. (Soekidjo Notoatmojo, 2003 : 43). Hygiene kebersihan berkaitan dengan mencegah timbulnya penyakit. Dengan pengetahuan orang tua yang tinggi maka orang tua cenderung mengetahui dampak penyakit dan cara mengatasinya yaitu dengan cara memperhatikan kebersihan diri dalam berpakaian pada anaknya. Sebaliknya jika pengetahuan orang tua yang rendah tidak akan mengerti tentang pencegahan penyakit dan tidak dapat memperhatikan kebersihan diri dalam berpakaian pada anaknya.
Motivasi merupakan kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, dengan kata lain motivasi dapat di artikan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat (Hamzah B.uno, 2007:1) Motivasi anak dalam perawatan berpakaian harus ditanamkan sejak dini, terutama pada anak dibangku Sekolah Dasar. Sebagai orang tua sebaiknya harus tahu seberapa kemampuan dan kelemahan anak sebab itu bisa memudahkan orang tua dalam membimbing atau mendidik anak. Jika orang tua menghadapi anak dengan motivasi tinggi atau rendah sebaiknya harus tahu apa sebabnya baru orang tua memberi penjelasan dengan baik, kalaupun masih tidak bisa juga sebagai orang tua harus memberi penjelasan dengan tegas misalnya saat anak datang dari sekolah anak meminta cepat ganti baju dengan harapan baju sekolah tidak kotor. Agar anak senang melakukan hal-hal yang baik alangkah baiknya orang tua memberi semangat dengan memberi hadiah.
Keadaan sosial ekonomi yang rendah pada umumnya berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan yang mereka hadapi disebabkan ketidakmampuan dan ke tidak tahuan dalam mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi (Nasrul Effendi, 1998:48). Keadaan ini dapat terlihat pada anak dengan sosial ekonomi tinggi tentunya pemenuhan kebutuhan personal hygiene dalam berpakaian dapat terpenuhi dibandingkan dengan anak yang sosial ekonomi rendah cenderung sulit memenuhi kebutuhan personal hygiene dalam berpakaian, orang tua yang sosial ekonominya rendah sulit memenuhi fasilitas untuk menjaga kebersihan anak terutama dalam berpakaian.
Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang  sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal (Yupi Supartini, 2004:28). Bagi orang tua diyakini sebagai orang yang paling tepat dan paling baik dalam memberikan perawatan pada anak, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Dengan sikap orang tua yang selalu menelantarkan anaknya maka kontak dan perhatian pada anak sangat kurang atau bahkan tidak ada sehingga anak seperti ini tidak pernah mendapatkan pengawasan dari orang tuanya. Jadi peran orang tua dalam menjaga kebersihan anak sangat penting apabila orang tua selalu memperhatikan kebersihan mandi dan kebersihan pakaian anak maka anak kebersihan nya akan baik dan mudah terkena penyakit. Selain peran orang tua, peran pendidik juga sangat dibutuhkan baik secara langsung atau tidak langsung dengan memberi penyuluhan atau pendidik kesehatan pada orang tua misalnya dengan menganjurkan orang tua untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan kebersihan personal hygiene anak mereka terutama dalam hal berpakaian.
Keadaan personal hygiene menentukan kesehatan seorang anak. Jika orang tua kurang memperhatikan personal hygiene anak dalam berpakaian maka akan berdampak jelek terhadap anak tersebut karena pakaian yang kotor akan mempermudah kuman menempel pada pakaian tersebut sehingga akan mempermudah pula anak terkena penyakit.
DST.................ANDA BUTUH LENGKAP SAMPAI BAB TERAKHIR DAN LAMPIRANNYA SAMPAI DATA SPSS DALAM BENTUK DATA WORD.....HUBUNGI 085645040345

Tidak ada komentar: